Tulisan ke 11 - Softskill
Psikologi Manajemen
Definisi Empowerment dan Kunci
efektif Empowerment
Pemberdayaan
didefinisikan sebagai suatu kelompok atau kapasitas individu untuk membuat
pilihan yang efektif, yaitu, untuk membuat pilihan dan kemudian mengubah
pilihan-pilihan dalam tindakan yang diinginkan dan hasil (Alsop et al,
2006:10). (Pemberdayaan didefinisikan sebagai nama kelompok atau individu
kapasistas untuk membuat pilihan yang efektif, yaitu untuk membuat pilihan dan
kemudian mentrnsformasikan pilihan nihil ke dalam, tindakan dan REVENUES yang
diharapkan).
Pemberdayaan
melibatkan perubahan kualitatif . Pengukuran numerik yang tepat dari jenis yang
digunakan untuk menangkap perubahan dalam produksi, konsumsi dan pendapatan,
tidak dapat diterapkan pada perubahan yang terjadi sebagai hasil dari
pemberdayaan. Pemberdayaan melibatkan proses yang di dilakukan oleh individu
atau kelompok, yang mengarah ke perubahan dalam tingkat kontrol yang mereka
miliki atas aset tertentu , ditambah perubahan dalam hubungan mereka dengan
orang lain (Bartlett, 2004:12). Pemberdayaan
melibatkan proses. Beberapa transformasi dapat terjadi dalam waktu beberapa jam
, tapi lain waktu bertahun-tahun ( Bartlett , 2004:12 ) .
Proses
pemberdayaan berarti transisi dari keadaan ketidakberdayaan ke keadaan kontrol
lebih besar atas kehidupan , nasib , dan lingkungan seseorang. Proses ini
bertujuan untuk mengubah tiga dimensi dari kondisi sosial , yaitu , untuk
membawa perubahan dalam : perasaan dan kapasitas masyarakat , kehidupan
kolektif yang mereka milik , dan praktek profesional yang terlibat dalam
situasi tersebut ( Sadan , 2004:13 ).
Empowerment
memerlukan individu bertanggungjawab dalam menyiapkan keseluruhan tugas.
Pekerja bertanggungjawab sepenuhnya dan accountable kepada tugasan atau kuasa
yang telah diserahkan kepadanya. Dalam perkataan lain, empowerment menjurus
kepada perluasan bidang kerja terutama dari sudut interaksi dan kebergantungan
dengan pihak lain dalam organisasi (Besterfield, D.H et al. 2003:96).
Definisi Stres, Sumber Stress,
Pendekatan Stress
Levi
(1991) mendefinisikan stress sebagai kekuatan dari bagian-bagian tubuh. Dalam
bahasa biologi dan kedokteran. Stress dapat diartikan proses tubuh untuk
beradaptasi terhadap pengaruh luar dan perubahan lingkungan terhadap tubuh. Secara
umum. Stress dapat diartikan sebagai tekanan psikologis yang dapat menimbulkan
penyakit baik fisik maupun penyakit jiwa.
Manuaba
(1998) memberikan definisi stress adalah segala rangsangan atau aksi dari tubuh
manusia baik yang berasal daru luar maupun dari dalam tubuh itu sendiri yang
dapat menimbulkan bermacam-macam dampak yang merugikan mulai dari menurunnya
kesehatan sampai kepada dideritanya suatu penyakit. Dalam kaitannya dengan pekerjaan,
semua dampak dari stress tersebut akan menjurus kepada menurunnya performansi,
efisiensi dan produktifitas kerja yang bersangkutan.
Mendelson
(1990) mendefinisikan stress akibat kerja secara lebih sederhana, dimana stress
merupakan suatu ketidak nyamanan dalam kerja. Sedangkan respon stress merupakan
suatu total emosional individu dan atau merupakan respon fisiologis terhadap
kejadian yang diterimanya. Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat digaris
bawahi bahwa stress muncul akibat adanya berbagai stressor yang diterima oleh
tubuh, yang selanjutnya tubuh memberikan reaksi (strain) dalam beranekaragam
tampilan.
Sumber Stres
1. Faktor
lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur
sebuah organisasi ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stress
para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan
ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka
seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.
2. Faktor
organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang
dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau
menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan
yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan
adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini
menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
Pendekatan Stres
Stres dapat diatasi atau diringankan
dampaknya dengan cara:
- mengkonsultasikan masalah yang sedang dihadapi kepada psikiater atau rekan kerja atau teman dekat
- melakukan olahraga ringan
- mengkonsumsi bahan makanan kaya gizi
- menonton acara komedian atau lawak
Daftar Pustaka:
Ivancevich,
John M., Robert Konopaske, Michael T. Matteson. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi 7 (2). Jakarta: Erlangga
Kreitner,
Robert, Angelo kinicki. Perilaku
Organisasi . Terjemahan Erly Suandy.
2005. Jakarta: Salemba Empat
Robbins,
Stephen P. Perilaku Organisasi.
Terjemahan Hadyana Pujaatmaka. 2002. Jakarta: PT Prenhallindo
Robbins,
Stephen P., Timothy A. Judge. 2008. Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Soetopo,
Hendyat. 2010. Perilaku Organisasi Teori
dan Praktik di Bidang Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sopiah.
2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset Suprihanto, John, TH.
Agung M. Harsiwi, Prakoso Hadi. 2003. Perilaku
Organisasional. Yogyakarta: STIE YKPN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar