Sabtu, 20 Oktober 2012

Tugas Psi & Teknologi Internet (Minggu 4)

A.  Komunitas Online

Komunitas online adalah sebuah komunitas yang terbentu secara virtual diberbagai layanan internet, misalnya forum online, mailing list atau grup tertentu. Komunitas yang dimaksud merujuk pada sekumpulan anggota yang mempunyai hobi atau ketertarikan yang sama terhadap suatu hal. Tujuannya untuk saling berbagi cerita, informasi atau pengalaman lain antar anggotanya tanpa terikat oleh waktu dan tempat.

Di era internet siapapun bisa membuat dan menyebarkan informasi. Namun sepenting apapun informasi itu, bila hanya disuarakan satu onliner tentu saja gaungnya tidak akan terdengar. Disinilah peran sebuah komunitas online diperlukan. Sebuah informasi bila disuarakan secara bersama-sama oleh komunitas online tentu gaunya akan besar terdengar.

Sosial media yang digunakan oleh komunitas online dapat menjadi kekuatan yang dahsyat melawan ketidakadilan,penyimpangan,dan kesewenang-wenangan hukum dan juga pemerintah yang berkuasa. Baru-baru ini kita melihat betapa dahsyatnya sosial media membentuk kekuatan massa, yang bisa menjatuhkan pemerintah yang berkuasa,seperti yang terjadi di Tunisia dan Mesir. Di Indonesia sendiri kekuatan aksi komunitas online sudah terbukti bisa melawan ketidakadilan dalam hukum,seperti yang terjadi pada Gerakan Koin Prita dan Gerakan dukung Bibit-Chandra.
Komunitas online merupakan sebuah bentuk peradaban baru di kehidupan manusia. Komunitas online yang menggunakan sosial media sebagai alatnya, secara perlahan membuat revolusi didalam kehidupan masyarakat,menjadi penggerak sebuah perubahan dalam berbagai bidang,baik dibidang sosial,politik,ataupun ekonomi.

Sumber: 
http://yoszuaccalytt.blogdetik.com/2011/03/04/komunitas-online-peranannya-dalam-masyarakat/
http://www.adityarizki.net/2011/01/peran-komunitas-online-dalam-sebuah-komunitas-nyata/


B.  Polarisasi Kelompok

Polarisasi kelompok adalah intentifikasi dari suatu pre existing awal kelompok pilihan (Baron, 1992). Efek polarisasi menyinggung pada rata-rata score individu sebelum dan setelah diskusi kelompok.

Polarisasi kelompok juga dapat terjadi karena perbandingan sosial (social comparison), yaitu menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain. Perbandingan-perbandingan ini dapat menimbulkan kesan yang salah tentang apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan orang lain (pluralistic ignorance) sehingga menimbulkan reaksi yang salah pula.
Polarisasi kelompok terjadi karena di dalam diskusi itu terjadi saling memberikan informasi yang mendukung pandangan yang dominan sehingga menimbulkan polarisasi. 
Pengaruh Orang Lain pada  Performance (Perilaku Individu).
1.   Kehadiran orang lain bisa mempengaruhi usaha (effort) seseorang. Bentuk dari efek ini antara  lain: persaingan (rivalry), fasilitasi sosial, dan social loafing. Rivalry merupakan peningkatan motivasi dan usaha seseorang pada suatu kompetisi.  Fasilitasi sosial merupakan peningkatan usaha seseorang karena mengetahui orang lain yang juga melakukan hal yang sama. Sedangkan social loafing merupakan menurunnya kinerja seseorang dalam kelompok bila dibandingkan dengan  kerja individual.
2.  Kehadiran orang lain menyebabkan meningkatnya Arousal.Robert Zajonc menyatakan bahwa kehadiran orang lain dapat meningkatkan drive atau tingkat arousal. Performance akan meningkat bila bentuk perilakunya itu sederhana, dikuasai, dan responya sesuai dengan situasi yang berlangsung. Sebaliknya, performance akan menurun, bila  responnya kompleks, dan tidak dikuasai.
3.  Kehadiran orang lain dapat menyebabkan distraksi (konflik performance) dan  evaluasi.Bila seseorang itu sadar bahwa ia memiliki audiens, ia mungkin cenderung mengalami dua konflik yaitu: memperhatikan pada tugas (pool position) atau memperhatikan audiensnya. Konflik ini menyebabkan meningkatnya arousal dan pada akhirnya  dapat meningkatkan kecenderungan untuk memberikan respon  secara dominan. Bila audiens dirasakan mengevaluasi performance seseorang maka  performance seseorang akan terpengaruh kadang meningkat dan kadang menurun.  

Sumber: 
http://fennyfebriati.blogspot.com/
http://dedeh89-psikologi.blogspot.com/


C.  Kelompok Kerja Virtual

Kemampuan bersosialisasi dan bekerjasama yang tinggi dari para professional membuat mereka mampu membentuk kelompok kerja virtual. Berkumpul dan membentuk team saat ada pekerjaan yang harus ditangani dan membubarkan diri ketika pekerjaan tersebut telah selesai. Team kerja virtual seperti itu hanya bisa dibentuk oleh para professional yang sudah bisa bertindak sebagai agen indenpenden bagi dirinya sendiri. Mereka hanya jadi terikat ketika sedang menangani suatu proyek yang dikerjakan oleh team virtual.

Para professional yang sudah menjelma menjadi agen-agen bebas itu telah melahirkan dunia kerja baru yang kurang lebih berfungsi seperti sistem kekebalan. Ketika sel-sel bebas tersebut berkeliaran sebagai individu untuk mendeteksi suatu kebutuhan yang mendesak, secara spontan mereka akan berkumpul dan membentuk sebuah organisasi virtual dengan kerjasama yang sangat kuat untuk menangani pemenuhan kebutuhan tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai ditangani, agen-agen bebas tersebut kembali berkeliaran masing-masing untuk mendeteksi kebutuhan mendesgitulah seterusnya.

Kemudahan dan keakraban dalam menggunakan perangkat telekomunikasi menjadi sarana jitu untuk saling menghubungkan agen-agen tersebut jika suatu saat dibutuhkan. Dalam konteks organisasi, kelompok kerja virtual ini, yang masing-masing merupakan perpaduan sejumlah bakan dan keahlian khusus, bisa muncul dan melintasi batas-batas organisasi konvensional seperti yang terdapat pada perusahaan umumnya.
Modus kerja seperti itu sudah umum dan sejak lama terjadi pada industri hiburan, dengan dibentuknya sebuah organisasi semu selama penanganan suatu proyek, yang kemudian bubar setelah proyek tersebut selesai dikerjakan. Menurut para pengamat dunia kerja, ini akan menjadi standard dunia kerja masa depan.

Team kerja virtual bisa sangat luwes dan terampil karena memang dipimpin oleh siapa saja yang memiliki keahlian dan keterampilan yang paling diperlukan dalam penanganan suatu proyek. Bukan oleh seseorang yang kebetulan menduduki jabatan manager dalam perusahaan. Kelompok kerja khusus sekarang makin disukai oleh banyak perusahaan. Ini dikarenakan kemampuan mereka dalam menggali kemampuan-kemampuan yang sebelumnya tersembunyi dan menjadi muncul ke permukaan melalui acara-acara bebas untuk berbincang dan bertukar informasi atau gagasan. 

http://prokimal-online.blogspot.com/2011/12/team-kerja-virtual-dan-dunia-kerja-masa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar