A. Penelitian Psikologi dan Internet
1. Publikasi Online
Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) kian berkembang pesat dewasa
ini. Dalam hitungan detik, segala informasi dan berita dari segala penjuru
negeri bisa kita akses dengan mudah, terutama melalui internet, salah satu
produk ICT. Bukan sekedar media, teknologi informasi dan komunikasi ini juga
mempunyai pengaruh dalam proses demokratisasi, terutama terkait salah satu
komponen utama demokrasi, yaitu transparansi. Oleh karena itu, harus ada
edukasi mengenai pemanfaatan media online ini, terutama jika media online ini
digunakan sebagai sarana publikasi.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, khususnya internet,
telah membuat dunia semakin datar. Hal ini berdampak pada proses kolaborasi dan
publikasi yang menjadi semakin mudah dan cepat dilakukan.
Web 1.0 pun kini bergerak menjadi Web 2.0 yang pada intinya memberikan
hak lebih kepada pengguna untuk berpartisipasi secara aktif. Contoh layanan web
yang menggunakan pendekatan web 2.0 ini adalah situs jejaring sosial yang
akhir-akhir ini marak digunakan, seperti Facebook dan Friendster, termasuk juga
Blogs (wordpress.com, blogspot.com, multiply.com), dan Wikipedia.
Kini semakin banyak peneliti yang mempublikasikan tulisan ilmiahnya
melalui fasilitas Web 2.0. Hal inilah yang disebut Science 2.0. Proses
penelitian secara alami akan menuju ke Science 2.0 ini. Di sisi lain,
penggunaan Science 2.0 ini bukan berarti tanpa kendala. Science 2.0 membuka
peluang terjadinya pelanggaran hak kekayaan intelektual. Dari tujuh ragam Hak
Kekayaan Intelektual, yang paling erat hubungannya dengan penelitian adalah hak
cipta dan paten. Dari sisi fisik, sebagian besar publikasi ilmiah berada dalam
ranah ”hak cipta” pada konsepsi HKI. Hak cipta sifatnya melekat ke pencipta
meskipun tanpa didaftarkan. Yang paling menentukan dari klaim hak cipta adalah
ketuaan dari usia dokumen. Sementara, publikasi online membawa catatan ”age of
document” pada setiap dokumennya.
Disimpulkan bahwa publikasi online justru sebenarnya dapat mencegah
terjadinya pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, khususnya jenis hak cipta.
Berbagai teknologi dan strategi juga bisa digunakan untuk mencegah dan
memberikan punishment bagi pelaku pelanggaran, terutama community punishment.
2. Etika dalam Pendidikan dengan bantuan
Internet
Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi
melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan
chatting) atau secara masal, misalnya mailing list. Internet juga mampu hadir
secara real time audio visual seperti pada metoda konvensional dengan adanya
aplikasi teleconference.
Berdasarkan hal tersebut, maka internet sebagai media pendidikan mampu
menghadapkan karakteristik yang khas, yaitu:
a. sebagai media
interpersonal dan massa;
b. bersifat
interaktif,
c. memungkinkan
komunikasi secara sinkron maupun asinkron.
Karakteristik ini memungkinkan pelajar melakukan komunikasi dengan sumber
ilmu secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media
konvensional.
Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang
dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Metoda talk dan chalk dapat
dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, mailing list, dan
chatting.
Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi :
•arus informasi
tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat;
•kemudahan
mendapatkan resource yang lengkap,
•aktifitas
pembelajaran pelajar meningkat,
•daya tampung
meningkat,
•adanya
standardisasi pembelajaran,
•meningkatkan
learning outcomes baik kuantitas / kualitas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah
pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan
pelengkap. Metoda konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi
ke bentuk lain.
Sumber:
3. Penelitian Psikologi dan Internet
Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan
Facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya Anda mengubah status
lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Anda
juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak
mengirimkan pesan atau men-tag Anda di fotonya.
Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring
sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena
memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat
mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi
urat nadi, dan merusak performa mental.Hal ini memang bertolak belakang dengan
tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi
untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang
sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.
Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi
menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau
keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika
akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena
"berpisah" dari komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang
teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau
Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face.
Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker,
stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr Aric
Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.
Pertemuan secara face-to-face memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak
terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon seperti oxytocin yang mendorong
orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau
tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan
sistem kekebalan dan respons terhadap stres, beraksi secara berbeda, tergantung
pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan yang
lain.
Menurutnya, media elektronik juga menghancurkan secara perlahan-lahan
kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial
dan membaca bahasa tubuh. "Salah satu perubahan yang paling sering
dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk Inggris adalah pengurangan
interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari. Kurang dari dua
dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat diajak
berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat."
Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau
memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami
cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang
umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan
meja komputer. Jika pada malam hari.
Anda masih sibuk mengomentari status teman Anda, Anda juga kekurangan
waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk
berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan.
Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang
berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik
yang lemah, bahkan obesitas.
Tidak heran jika Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari masalah ini.
"Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari kehidupan
sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs
tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan
alat yang membuat kita salah arah," tegasnya.
Namun, bila
aktivitas Facebook Anda masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests,
lalu sign out, tampaknya Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke,
bahkan menderita pikun.
Sumber:
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Efek%20Psikologis%20Facebook%20bagi%20Ke
B. Fenomena yang berkaitan dengan Psikologi dan Internet
Game Online - Point Blank
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Efek%20Psikologis%20Facebook%20bagi%20Ke
B. Fenomena yang berkaitan dengan Psikologi dan Internet
Game Online - Point Blank
Point Blank besutan Gemscool ini tak dipungkiri lagi kalau sudah menjadi
game online favorit saat ini. Apa sih yang menarik dari Game ini? Entahlah,
mungkin karena jenisnya game bunuh-bunuhan atau game tembak-tembakan sehingga
banyak disukai. Menurut penggemar game online (khususnya point blank) yang
pasti, ada kesenangan tersendiri dikala melakukan HeadShot atau menjadi top
score pembunuh terbanyak.
Point Blank bisa dikatakan penerus Game Counter Strike yang dulunya
mendunia. Counter Strike hingga saat ini memang masih belum kehilangan
penggemar, namun yang pasti player Counter Strike sudah pasti juga merupakan
player Point Blank. Pemain point blank Indonesia pun diperkirakan sudah
mencapai jutaan jumlahnya.
Cara bermain point blank online :
- Jalan Maju : W
- Jalan Mundur : S
- Jalan Ke kanan : D
- Jalan Ke Kiri : A
- Tembak : Mouse klik sebelah kiri
- Loncat : Spasi
- Ganti Senjata Pistol : 2
- Ganti Senjata Pisau : 3
- Ganti Bomb Ledakan : 4
- Ganti Bomb Asap : 5
- Ganti Senjata Utama : 1
Tetapi sebelum memainkan point
blank, kita harus mempunyai user ID, caranya:
Login ke point blank online.
- Pada layar login, masukkan userID dan password yang telah Anda daftarkan di Gemscool.com.
- Pada layar pemilihan server, silahkan Anda pilih server yang masih kosong untuk bergabung ke dalamnya. Tekan dua kali pada server yang disorot atau klik connect di bagian bawah.
- Bila Anda adalah pemain baru di Point Blank Online, maka system akan meminta Anda menentukan nickname karakter Anda, yang muncul sebelum bergabung ke dalam lobi game. Silahkan diisi nickname karakter Anda, dan tekan OK. System akan menanyakan ulang bilamana nickname yang Anda tentukan salah atau sudah dimiliki karakter lain.
- Bila nickname sudah ditentukan, maka Anda sudah bergabung ke Point Blank Online sesuai nickname yang Anda tentukan barusan.
Dampak Positif dan Negatif dari bermain Game Online
Dampak Positif :
- Meningkatkan konsentrasi
- Meningkatkan koordinasi tangan dan mata
- meningkatkan kemampuan membaca
- Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
- Meningkatkan pengetahuan tentang computer
- Meningkatkan kemampuan mengetik
Dampak Negatif :
- Menimbulkan adiksi (kecanduan) yang kuat
- Berbicara kasar dan kotor
- Terbengkalainya kegiatan di dunia nyata (misalnya: tugas-tugas sekolah/kuliah, ibadah, pekerjaan)
- Perubahan pola makan dan istirahat
- Pemborosan
- Mengganggu kesehatan
- Antisosial (kurang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar).